Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Dalam Menulis Refleksi Buku Nonfiksi dan Fiksi kata refleksi memiliki arti cerminan atau gambaran. Karya tulis refleksi merupakan jenis karya tulis yang penulisnya mendeskripsikan suatu kejadian nyata atau imajinasi, interaksi, ingatan, dan menambahkan unsur refleksi pribadi dan makna dalam kejadian tersebut. Dalam karya tulis refleksi, penulis juga menyertakan perasaan, emosi dan situasi personal. Hal-hal yang berkaitan dengan tulisan refleksi antara lain unsur-unsur yang ada pada tulisan refleksi, memilih sudut pandang yang tepat, memilih dan menentukan isi tulisan, menggunakan bukti akademik dalam menulis tulisan refleksi, tantangan yang harus dihadapi dalam menulis tulisan refleksi.
Unsur-unsur yang ada pada tulisan refleksi
Setiap tulisan refleksi memiliki 2 unsur utama, yakni:
- Tulisan refleksi mengintegrasikan teori dan praktek, Dalam menulis tulisan refleksi, pilihan teori tidak boleh melenceng dari konteks dalam menjelaskan dan menginterpretasikan refleksi Anda.
- Identifikasi tujuan yang ingin dicapai, Dalam menulis tulisan refleksi, Anda dapat menyertakan rencana yang akan Anda lakukan secara berbeda di masa depan, pengalaman baru atau nilai-nilai yang telah Anda pelajari.
Dalam menulis tulisan refleksi, lebih baik menggunakan sudut pandang orang pertama, karena dalam menulis refleksi sebenarnya Anda sedang mengomunikasikan pengalaman dan perasaan Anda kepada pembaca dalam gaya akademik. Selain itu, gunakan juga kalimat pasif ketika Anda sedang merujuk pada kejadian tertentu.
Memilih dan menentukan isi
- Menulis catatan harian, Dalam catatan harian ini, Anda meringkas hal-hal yang telah terjadi. Hindarilah menulis narasi deskriptif terlalu panjang.
- Membuat refleksi pengalaman sebelum memulai menulis.
- Mengidentifikasi contoh-contoh yang relevan.
Menggunakan bukti akademik
Dalam menulis tulisan refleksi, analisislah suatu peristiwa atau kejadian dengan menhubungkan dengan teori tertentu.
Tantangan yang harus dihadapi
Tulisan reflektif melibatkan eksplorasi dan eksplanasi pada sebuah kejadian. Tidak mudah menulis jenis karya ini dibandingkan dengan karya akademis lainnya. Jenis tulisan ini melibatkan subjek dalam memikirkan dan menulis rasa khawatir dan berbagai kesalahan. Demikian juga seluruh kesuksesan dalam interaksi dengan individu lain atau ketika harus menjalankan sebuah tugas praktis tertentu. Penulis yang menulis karya ini dituntut untuk mengambil posisi di balik sebuah peristiwa atau kejadian dan berusaha menjadi objektif. Meskipun penulis harus menulis pengalaman dan perasaan yang dialaminya sendiri. Dia harus mampu mengambil jarak terhadap berbagai peristiwa agar bisa mengungkapkan makna kejadian tersebut secara objektif.